Mulanya kami dipertemukan di MOPD, satu tahun lalu. Gue sendiri masih bingung kenapa kami semua bisa dikumpulkan dalam satu kelas bernama X6. Mulanya, kami tidak saling mengenal. Tahu nama, mungkin. Tahu sekolah asal, juga mungkin. Kalau tahu sifat dan hasrat dalam diri tiap-tiap dari kami? Ah, itu mustahil.
Ketika MOPD memang terjadi kontak diantara kami semua sebagai satu divisi. Tapi ya tolong menolong, kerjasama dan komunikasi yang terbangun pada 3 hari "wah" itu, semuanya semata-mata karena tuntutan orientasi belaka. Belum ada kesadaran yang penuh untuk saling kenal.
Sekelarnya MOPD, satu dari kami menghilang. Dari daftar absen, nomor urut 16 selalu tidak hadir. Sehari, seminggu, sebulan, hingga setahun. Si empunya nomor urut tersebut tak kunjung hadir. Ya, dengar-dengar ia keluar dari Gonzaga selepas MOPD. Alasannya tidak ada yang tahu, mungkin homeschooling. Jadilah nomor urut kami kacau. Jumlah pun berkurang, tapi tak ada yang berubah dengan daftar absen kami. Nomor 16 itu masih ada dengan nama yang sama, Gregorius Haryo.
Sebagai sebuah divisi, kami itu bisa dibilang klop. Namun, ada kalanya di saat belum mengenal satu sama lain terjadi perbedaan perspektif dan perilaku sehingga tidak ada harmoni dalam diri kami. Tapi siapa sangka, seiring berjalannya waktu kami semua bisa melebur jadi satu. Benar-benar satu. Tanpa ragu, malu, ataupun bisu.
Memang diawali dengan masa-masa under pressure saat MOPD XXV Kolese Gonzaga, namun semuanya benar-benar riil saat hari-hari sekolah yang sesungguhnya.
Gue merasakan perubahan di kelas yang awalnya masih hambar tiba-tiba jadi klop banget. Bisa dikomparasikan, kok. Semester satu, khususnya sebelum ikut Jambore XXIII itu kita udah membaur tapi masih kenal sebatas permukaan saja. Kelar jambore jadi makin deket bahkan udah ada keterbukaan satu dengan yang lain. Punya masalah? Patah hati? Kelaperan? Tinggal ngomong aja dan yang lain langsung ready buat kita. Aneh memang pada awalnya... tapi lama-lama jadi terasa asik.
Kalau istirahat kerjaan kita makan rame-rame di kelas. Berhubung kelasnya ber-AC jadi pintu kita tutup biar ga keluar anginnya haha. Terus, makan, deh.. rame-rame. Biasanya para perempuan yang jumlahnya ada 14 ini, makan dengan duduk melingkar di lantai tepat di bawah papan tulis. Para lelaki makan di berbagai sudut kelas, ada yang bahkan nomaden dan mencari makanan sisa. Evandrey Richard atau Dodot lah yang menjadi pelaku utama pencarian makanan sisa tersebut. Kadang Anastasia Windy juga ikutan, kadang gue juga, kadang ... oke semuanya pasti pernah! hahaha
Memang tidak dapat dipungkiri, kelas gue yang satu ini cukup rumit. Banyak banget kisah aneh yang terjadi setiap harinya. Pengen, sih, cerita tapi bingung saking banyaknya. Hal-hal yang udah pasti, sih:
1. KAMI MANUSIA OMNIVORA, KUMPULAN BARBAR! hobinya makan sampe jadi juara I lomba makan pas Paman Gober 2012. We eat a lot, yes a lot :9
2. KAMI TERJANGKIT NARSISME AKUT! tiap ada kamera pasti kerjaannya foto-foto. jam kosong foto-foto. istirahat kadang foto. sampe guru pun pernah diajak foto bareng hahaha. Here are some photos of us ;)
atas: masa-masa awal // tengah: akhir semester satu // bawah: akhir tahun ajaran
i loves you
3. KAMI BERPOTENSI JADI BADUT? mugkin juga. tiap hari ada aja yang ngelawak, ngejayus, bahkan sebenernya tak berniat melucu tapi lucu. alhasil tiada hari tanpa tawa di X6 :)))
Mungkin kebersamaan aku dan mereka, kami atau pun kita selama setahun ini melahirkan gejala chauvinisme dalam hati. Tapi satu hal yang pasti, terimakasih banyak X6 :*