Minggu, 07 November 2010

Beep! Beep! Beep! Mr.Pink-O-Botic is Here

Beep! Beep! Beep! Bop! Beep!

Beep! Bop! Beep! Beep! Beep!


Beep! Beep! Bop! Bop! Beep!

Beep! Beep!

(bzz)


I'm PINK and FUTURISTIC

beep! beep! beep! beep! beep! beep! beep! beep! beep! beep!


because I am

Mr.Pink-O-Botic



______________________
Doodle by me (created with Ms.Paint)

Curahan Hati Seorang Ayah

Hari ini, malam ini tepatnya. Di kala gue menatap layar komputer dan menjelajah dunia maya (seperti biasa) gue kedapetan seorang tamu. Masih sodara sama gue dan yah.. umurnya jauh lebih tua dari gue lah yang pasti kalau diibaratkan gue anak turunan ke-3 berarti beliau itu anak turunan ke-2 alias tingkatannya jauh di atas gue. Hmm ribet ya? Yah anggap aja beliau sodara orang tua gue. Gue panggil dia dengan sebutan om.

Om yang satu ini sebenarnya sudah sering banget main ke rumah gue. Ngajarin gue juga untuk beberapa hal, nah salah satunya tentang kehidupan! Ya, kehidupan. Melalui curahan hatinya pas lagi cerita sama gue.

Sebenernya banyak banget yang bisa dijabarin kalau gue harus cerita panjang lebar kali tinggi dst. Tapi ada satu hal yang gue dapet dari hasil perbincangan yang gue malem ini, kasih sayang. Spesifikasinya, kasih sayang seorang ayah pada anaknya.

Seorang ayah itu butuh kerja ekstra untuk hidup. Pertama, mereka (kaum ayah) harus bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Kedua, harus pinter-pinteran membagi waktu antara kerjaan dengan keluarga. Lalu, perhatikan anak! Mungkin terlihat simple. Ya, biasa banget. Emang gitu kan kerjaanya seorang ayah? ... Itu bagi yang memiliki pekerjaan. Kalau nggak?

Ini dia masalah yang berat.

Seorang ayah sudah semestinya dan sepantasnya mencari nafkah untuk keluarga dengan bekerja. Tujuannya? mencari uang untuk keperluan keluarga, ga usah yang muluk-muluk deh.. paling penting untuk makan, bayar tagihan telpon dan listrik, uang sekolah anaknya. Mungkin (lagi-lagi) terlihat sangat sepele dan biasa. Tapi, sadarkah kita kalau itu bukan hal yang gampang, kawan.

Kalau seorang pria dewasa yang memiliki satu atau lebih anak tidak mempunyai pekerjaan, bagai mana? Mudah kah untuk memenuhi hal-hal di atas? Masih ada kah sisa uang yang dapat ditabung dan untuk memuaskan diri sendiri? Kalau pun ada, apa iya cukup untuk berhari-hari. Berbulan-bulan? Ok, gue yakin ini hanya pertanyaan relatif saja. Pengandaian.

Mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap (pedagang asongan, tukang sapu, tukang pos, dan masih banyak lagi) harus bekerja jauh lebih keras. Pengorbananya jauh lebih besar! Bayangkan saja, seorang tukang sapu yang bekerja berjam-jam di bawah teriknya matahari berjam-jam hanya mendapat gaji puluhan ribu rupiah. Mentok yah Rp 100.000,- lah. Itu pun nampaknya gaji bulanan. Kalau saja mereka mempunyai tanggungan yang banyak.. hmm 1 orang istri dan 1 orang anak saja lah, satu bulan 30 hari. Sehari makan untuk 3 orang. Hmm apa layak gaji segitu untuk memnuhi kebutuhan hidup?

Pasti orang banyak berpikiran, "yah siapa suruh jadi tukang sapu.."

Hey! Memang ada orang yang mau kerjanya jadi tukang sapu? Mereka bekerja seperti itu ya karena mereka hanya memiliki kemampuan dan kesempatan untuk hal itu. Jadi jangan men-judge juga lah kaya gitu.. Pemilihan kalimatnya ga enak dan ga etis banget. Yah, miriplah dengan wakil kita di dewan sana. Bencana alam kok salah warganya yang tinggal di daerah itu? Ngawur banget itu orang, ngomong kok ga mikir .___. (sorry random)

Orang yang punya kerjaan aja sulit, yang ga punya juga pasti ekstra sulitnya. Tapi yah kembali lagi, semua sudah ada jalannya masing-masing. Jadi, tinggal bagaimana orang tersebut mejalaninya :)

Tapi serius, sulit. Kita sebagai anak-anak apakah pernah sadar akan hal seperti ini? Betapa sulitnya bekerja keras untuk kebutuhan keluarga. Pulang larut, atau bahkan sampai sulit bertemu dengan kita. Ayah terlalu sibuk? Hmm kehidupan metropolitan, pasti ada aja hal-hal kaya gini. Bersyukurlah kita yang masih memiliki kasih sayang seorang ayah yang masih sempet nanyain kabar kita, menegur kita kalau salah, marahin kita di saat kita memang salah, menemani kita atau paling simpelnya, masih inget dengan ulang tahun kita dan ngasih ucapan.

Oh ya, tau kah kalau lebih berat bagi seorang ayah untuk jauh dari anak perempuannya dibanding anak lelakinya? Itu fakta! Bahkan dari cerita om gue itu gue jadi ikut mikir kalau ternyata ga selamanya overprotective itu menyebalkan! Memang ga enak kalau dikekang gitu kesannya, tapi semua itu dilakukannya karena begitu besar kasih sayangnya sama kita :D

Satu hal lagi, beliau mengajarkan gue kalau sebagai anak harus selalu hormat sama orang tuanya, yah sejelek-jeleknya mereka di mata orang lain, di mata kita sekalipun (yah apa pun) kita WAJIB untuk hormat dan mengasihi mereka :)


Karena kita ada di dunia dititipkan oleh-Nya pada mereka, orang tua :)

Ini refleksi apa curhat ya? haha. Yah apa pun itu gue bener-bener terdorong buat menuliskan di blog gue soal penafsiran gue tentang hasil perbincangan sama om gue. Semoga om bisa jadi ayah yang baik ya om. Semoga juga gue dan siapa pun yang baca blog gue, khususnya postingan ini bisa menjadi anak-anak yang hormat dan mengasihi kedua orang tuanya :)

Senin, 01 November 2010

Awal November

Awal November. Memang baru awal tapi saya sudah merasakan atmosfer dari kesibukkan yang ada, yang tak jarang akan membuat saya down dengan berbagai situasi sekitar. Bulan ini akan sibuk. Padat dengan tugas-tugas dan sepertinya ulangan. Belum lagi ditambah dengan tekad saya untuk mengejar ketertinggalan materi dan buruknya nilai saya akhir-akhir

Rata Penuhini. Untuk keselamatan saya, mungkin saya akan sangat jarang update bulan ini. Sungguh, awal bulan yang membutuhkan semangat lebih. Jujur saya down.

Entah karena tugas sekolah (atau pun nilai-nilainya) atau pun karena memikirkan sekolah lanjutan (dan tes masuknya yang rumit) serta... sisa waktu saya di SMP yang penuh kebersamaan dengan semua teman, sahabat dan HUHA. Guru-guru, anak OSIS, umm.. Ohya! Baru ingat bulan ini akan ada banyak keegiatan OSIS, bener-bener padat hari-hari saya bulan ini -_-"

Tapi saya bersyukur karena saya boleh menikmati susahnya hidup padat (tapi santai) dan terkadang banyak pengalaman dan pelajaran seru dari semua itu.


Hmm sejujur-jujurnya hari ini saya bosan teramat sangat bosan. Kesal, sangat kesal. Sedih bercampur khawatir. Miris berkelanjutan. Hingga depresi tak tertahankan. Maaf ya kalau hari ini bawaan saya #random, mulai dari ketawa sendiri, jutek, aneh, ne-think, pesimis, miris haaa pokoknya maaf untuk perilaku dan pikiran buruk saya hari ini. Sungguh ga ada tempat curhat yang pas hari ini. Ga ada yang bisa menghibur (ada sih cuma ujungnya sedih lagi) ;(

Semuanya berakhir hambar. Ok, random, sorry.

Untuk mghibur diri makanya saya buat post ini dan juga meng-upload gambar ini hahaha Mr.HUHA! Not soo good, but funny to see :)



Hmm ok, selamat tinggal mesin waktu. I'll miss you so bad :*

__________________________
doodle by me :)