Om yang satu ini sebenarnya sudah sering banget main ke rumah gue. Ngajarin gue juga untuk beberapa hal, nah salah satunya tentang kehidupan! Ya, kehidupan. Melalui curahan hatinya pas lagi cerita sama gue.
Sebenernya banyak banget yang bisa dijabarin kalau gue harus cerita panjang lebar kali tinggi dst. Tapi ada satu hal yang gue dapet dari hasil perbincangan yang gue malem ini, kasih sayang. Spesifikasinya, kasih sayang seorang ayah pada anaknya.
Seorang ayah itu butuh kerja ekstra untuk hidup. Pertama, mereka (kaum ayah) harus bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Kedua, harus pinter-pinteran membagi waktu antara kerjaan dengan keluarga. Lalu, perhatikan anak! Mungkin terlihat simple. Ya, biasa banget. Emang gitu kan kerjaanya seorang ayah? ... Itu bagi yang memiliki pekerjaan. Kalau nggak?
Ini dia masalah yang berat.
Seorang ayah sudah semestinya dan sepantasnya mencari nafkah untuk keluarga dengan bekerja. Tujuannya? mencari uang untuk keperluan keluarga, ga usah yang muluk-muluk deh.. paling penting untuk makan, bayar tagihan telpon dan listrik, uang sekolah anaknya. Mungkin (lagi-lagi) terlihat sangat sepele dan biasa. Tapi, sadarkah kita kalau itu bukan hal yang gampang, kawan.
Kalau seorang pria dewasa yang memiliki satu atau lebih anak tidak mempunyai pekerjaan, bagai mana? Mudah kah untuk memenuhi hal-hal di atas? Masih ada kah sisa uang yang dapat ditabung dan untuk memuaskan diri sendiri? Kalau pun ada, apa iya cukup untuk berhari-hari. Berbulan-bulan? Ok, gue yakin ini hanya pertanyaan relatif saja. Pengandaian.
Mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap (pedagang asongan, tukang sapu, tukang pos, dan masih banyak lagi) harus bekerja jauh lebih keras. Pengorbananya jauh lebih besar! Bayangkan saja, seorang tukang sapu yang bekerja berjam-jam di bawah teriknya matahari berjam-jam hanya mendapat gaji puluhan ribu rupiah. Mentok yah Rp 100.000,- lah. Itu pun nampaknya gaji bulanan. Kalau saja mereka mempunyai tanggungan yang banyak.. hmm 1 orang istri dan 1 orang anak saja lah, satu bulan 30 hari. Sehari makan untuk 3 orang. Hmm apa layak gaji segitu untuk memnuhi kebutuhan hidup?
Hey! Memang ada orang yang mau kerjanya jadi tukang sapu? Mereka bekerja seperti itu ya karena mereka hanya memiliki kemampuan dan kesempatan untuk hal itu. Jadi jangan men-judge juga lah kaya gitu.. Pemilihan kalimatnya ga enak dan ga etis banget. Yah, miriplah dengan wakil kita di dewan sana. Bencana alam kok salah warganya yang tinggal di daerah itu? Ngawur banget itu orang, ngomong kok ga mikir .___. (sorry random)
Orang yang punya kerjaan aja sulit, yang ga punya juga pasti ekstra sulitnya. Tapi yah kembali lagi, semua sudah ada jalannya masing-masing. Jadi, tinggal bagaimana orang tersebut mejalaninya :)
Tapi serius, sulit. Kita sebagai anak-anak apakah pernah sadar akan hal seperti ini? Betapa sulitnya bekerja keras untuk kebutuhan keluarga. Pulang larut, atau bahkan sampai sulit bertemu dengan kita. Ayah terlalu sibuk? Hmm kehidupan metropolitan, pasti ada aja hal-hal kaya gini. Bersyukurlah kita yang masih memiliki kasih sayang seorang ayah yang masih sempet nanyain kabar kita, menegur kita kalau salah, marahin kita di saat kita memang salah, menemani kita atau paling simpelnya, masih inget dengan ulang tahun kita dan ngasih ucapan.
Oh ya, tau kah kalau lebih berat bagi seorang ayah untuk jauh dari anak perempuannya dibanding anak lelakinya? Itu fakta! Bahkan dari cerita om gue itu gue jadi ikut mikir kalau ternyata ga selamanya overprotective itu menyebalkan! Memang ga enak kalau dikekang gitu kesannya, tapi semua itu dilakukannya karena begitu besar kasih sayangnya sama kita :D
Satu hal lagi, beliau mengajarkan gue kalau sebagai anak harus selalu hormat sama orang tuanya, yah sejelek-jeleknya mereka di mata orang lain, di mata kita sekalipun (yah apa pun) kita WAJIB untuk hormat dan mengasihi mereka :)
Ini refleksi apa curhat ya? haha. Yah apa pun itu gue bener-bener terdorong buat menuliskan di blog gue soal penafsiran gue tentang hasil perbincangan sama om gue. Semoga om bisa jadi ayah yang baik ya om. Semoga juga gue dan siapa pun yang baca blog gue, khususnya postingan ini bisa menjadi anak-anak yang hormat dan mengasihi kedua orang tuanya :)