Merah itu menghampiriku
Membuai aku dengan elegannya
Merah itu mengobarkanku
membuat hati dan angan menjadi tak seirama
Kacau
Merah itu memberanikan aku
Menyulutku hingga melampaui titik didih hati kecilku
Yang lagi-lagi (berwarna) merah
Merah itu membuaiku
Menhanyutkan fikir ini melewati sekat-sekat
Dalam usaha menerobas batas hingga tak dapat kuperkirakan kedashyatannya
Merah itu menggumpal
Mengantarkan oksigen dalam sistem peredaran darahku
Memberiku kehidupan hingga kini
Merah itu sakit
Perih tak tertahankan saat mataku tertuju pada sesuatu
Suatu disposisi keselarasan
Antara hati, pikiran, dan ucapan kata dari bibir manis itu
Merah itu kekelaman
Karena kau takkan tau apa itu merah sesungguhnya
Ia membuatmu tersesat!
Percayalah
...
Merah itu tidak nyata!
...
Karena merah itu adalah aku
dan
semua mimpiku
Membuai aku dengan elegannya
Merah itu mengobarkanku
membuat hati dan angan menjadi tak seirama
Kacau
Merah itu memberanikan aku
Menyulutku hingga melampaui titik didih hati kecilku
Yang lagi-lagi (berwarna) merah
Merah itu membuaiku
Menhanyutkan fikir ini melewati sekat-sekat
Dalam usaha menerobas batas hingga tak dapat kuperkirakan kedashyatannya
Merah itu menggumpal
Mengantarkan oksigen dalam sistem peredaran darahku
Memberiku kehidupan hingga kini
Merah itu sakit
Perih tak tertahankan saat mataku tertuju pada sesuatu
Suatu disposisi keselarasan
Antara hati, pikiran, dan ucapan kata dari bibir manis itu
Merah itu kekelaman
Karena kau takkan tau apa itu merah sesungguhnya
Ia membuatmu tersesat!
Percayalah
...
Merah itu tidak nyata!
...
Karena merah itu adalah aku
dan
semua mimpiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar